Makan Kue Karena Lapar
Rusli sangat lapar, sehingga ia meninggalkan kantornya dan pergi ke toko roti dan ia membeli kue. Ketika Rusli makan kue, ia masih merasa lapar, sehingga ia makan satu kue lagi.
Bahkan kemudian ia belum kenyang dan segera makan enam kue berturut-turut, tetapi dia tidak puas rasa laparnya. Baru setelah Rusli makan kue ketujuh dia merasa kenyang.
Kemudian, tiba-tiba, ia memiliki rasa penyesalan. "Ah, jika aku tahu ini sebelumnya, aku tadi akan makan dulu kue yang ke tujuh agar kenyang sehingga tidak perlu makan enam kue yang lain."
Bahkan kemudian ia belum kenyang dan segera makan enam kue berturut-turut, tetapi dia tidak puas rasa laparnya. Baru setelah Rusli makan kue ketujuh dia merasa kenyang.
Kemudian, tiba-tiba, ia memiliki rasa penyesalan. "Ah, jika aku tahu ini sebelumnya, aku tadi akan makan dulu kue yang ke tujuh agar kenyang sehingga tidak perlu makan enam kue yang lain."
Periksa Mata ke Dokter Karena Tidak Bisa Makan
Seorang pasien mendorong pintu dokter spesialis mata, dan dengan tak bersemangat berkata kepada dokter: "Dok, tolonglah diriku cepat-cepat, aku sudah 3 hari tak bisa makan."
Dokter merasa heran, maka segera menanya: "Lho, kamu tak bisa makan, juga tak seharusnya datang kemari untuk memeriksa mata!"
"Begini Pak Dok, gigi palsuku telah copot, sudah kucari selama 3 hari, tapi masih juga tak kutemukan," jawabnya dengan tenang.
Dokter merasa heran, maka segera menanya: "Lho, kamu tak bisa makan, juga tak seharusnya datang kemari untuk memeriksa mata!"
"Begini Pak Dok, gigi palsuku telah copot, sudah kucari selama 3 hari, tapi masih juga tak kutemukan," jawabnya dengan tenang.
Sayang Bapak dan Ibu
Bapak menanya anak lelakinya yang masih kecil: "Siapa yang paling kamu sayangi: Ibumu atau diriku?"
"Kalian berdua sama-sama kusayangi." Jawab anak itu.
Sang Bapak menanyanya lagi: "Andaikata aku ke Amerika dan Ibumu ke Paris, kamu ke mana?"
Anak itu segera berkata:"Aku akan ikut Ibu ke Paris."
Bapak menanya: "Mengapa?"
"Karena Paris sangat indah", kata anak itu.
Kemudian sang Bapak menanyanya lebih lanjut: "Kalau begitu, andaikata aku yang ke Paris, sedangkan yang ke Amerika Ibumu, bagaimana?"
Anak itu berkata: "Sudah tentu aku akan ke Amerika."
Sang Bapak merasa agak kecewa dan menanya: "Mengapa kamu kok selalu mengikuti Ibu?"
"Karena barusan aku sudah pernah ke Paris." Jawab anak itu dengan tenang
"Kalian berdua sama-sama kusayangi." Jawab anak itu.
Sang Bapak menanyanya lagi: "Andaikata aku ke Amerika dan Ibumu ke Paris, kamu ke mana?"
Anak itu segera berkata:"Aku akan ikut Ibu ke Paris."
Bapak menanya: "Mengapa?"
"Karena Paris sangat indah", kata anak itu.
Kemudian sang Bapak menanyanya lebih lanjut: "Kalau begitu, andaikata aku yang ke Paris, sedangkan yang ke Amerika Ibumu, bagaimana?"
Anak itu berkata: "Sudah tentu aku akan ke Amerika."
Sang Bapak merasa agak kecewa dan menanya: "Mengapa kamu kok selalu mengikuti Ibu?"
"Karena barusan aku sudah pernah ke Paris." Jawab anak itu dengan tenang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar